Foto Frans Lewi
BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Adanya Gerakan Anti Politik Uang (GAPU) Berau yang berkomitmen untuk memerangi praktik politik uang menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tanggal 27 November 2024 mendatang. Lembaga independent itu berupaya turut untuk menjaga integritas pemilihan dan memastikan bahwa setiap suara dihargai tanpa adanya pengaruh uang tersebut mendapat tanggapan dari Anggota DPRD asal Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Frans Lewi.
Memang setiap adanya pesta demokrasi, sebagian warga Indonesia sudah terbiasa dengan money politic dan sangat susah untuk menghindari bahkan menghilangkan kebiasaan politik praktis tersebut. Masyarakat sudah terbiasa dengan pemberian-pemberian, begitu Pemilihan Legislatif (Pileg) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pasti kejadian.
“Jadi sebetulnya ya kami termasuk anggota Dewan, sangat bisa bersyukur kalau memang betul-betul ada lembaga yang sadar dan paham bahwa politik itu bukan soal uang saja tapi tentang siapa pemimpin terbaik menurut masyaraka, bukan memberikan hak pilihnya karena meneria sesuatu. Kalau hal itu terjadi pasti masyarakat sendiri yang akan merugi nantinya, mudahan yang dipilih memang yang terbaik bagi daerah kita tercinta ini,” ucapnya saat di temui di kantor DPRd Jl Gatot Subroto, Tanjung Redeb, Rabu (06/11/2024)
Lebih lanjut Frans menegaskan, jangan sampai kekeliruan itu membuat masyarakat berasumsi, bahkan berpikiran kalau tidak ada amplop, tidak perlu memilih. Hal itu yang sesat, jadi kalau memang itu bisa di cegah, minimal memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk bisa menentukan pilihan.
“Berikan lah hak pilih tidak berdasarkan amplop, tapi menentukan pemimpin itu untuk lima tahun kedepan bagi pembangunan akan seperti apa. Karena itu saya meminta agar masyarakat tidak tergoda dengan politik uang atau money politik sampai hari pemilihan 27 November mendatang. Masyarakat sudah harus pintar dalam menentukan pemimpin, pilihan hari ini pasti akan menentukan Kabupaten Berau 5 tahun kedepan, jadi pilih sesuai hati nurani bukan desakan ekonomi,” pungkasnya. (Adv)