BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Tabligh Akbar dengan teman Belajar Bahasa Cinta yang diadakan di Masjid Agung Baitul Hikmah, sangat ramai dihadiri masyarakat, Jumat (3/2/2023).
Pj Sekda Berau, Agus Wahyudi menyampaikan dirinya sangat menyambut baik terlaksananya kegiatan majelis ilmu tersebut, yang mana tentunya ini merupakan suatu kegiatan positif, yang insyaallah akan semakin mempertebal ukhuwah islamiyah umat Islam di Bumi Batiwakkal dan pemahaman terhadap agama Islam.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. H. Muhammad Kasim Saguni, MA, Dosen Bahasa Arab di Sekolah Tinggi Ilmu Islam Makassar dan Konselor Keluarga Sakinah Kota Makassar, yang berkenan memberikan tausiyahnya kepada kita semua. Insyaallah, kehadiran beliau di tengah-tengah kita, akan memberikan semangat, terutama dalam mempelajari Bahasa Cinta, yang nantinya akan dijelaskan lebih mendalam oleh beliau,” ungkapnya pada Jumat (03/02/2023).
kegiatan tersebut juga menjadi kebahagiaan sekaligus kebanggaan bagi masyarakat, bahwasanya masyarakat Kabupaten Berau memiliki semangat yang tinggi dalam mempelajari ilmu agama, memperkuat akidah, keimanan, dan ketakwaan.
“Apalagi sebentar lagi kita akan segera memasuki bulan suci Ramadhan, yang tentunya memerlukan kesiapan mental dan fisik agar nantinya dapat beribadah secara maksimal, dan insyaallah memperoleh bukan saja pahala, tetapi juga ampunan dari Allah Swt,” ujarnya.
“Untuk itu, saya mengajak Bapak/Ibu, saudara, dan anak- anakku sekalian, agar kiranya dapat mengikuti majelis ilmu ini dengan sebaik-baiknya. Mari kita petik hikmah dan pelajaran dari ceramah yang nantinya disampaikan,” sambungnya.
Kendati demikian, bahwasanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau berkomitmen kuat untuk memberikan perhatian besar terhadap pembinaan aktivitas keagamaan. Sebagaimana misi yang pertama, yaitu: meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sejahtera, dan berbudi luhur.
Sehingga, Pemkab Berau terus mendorong terwujudnya generasi Qurani melalui pengembangan lembaga pendidikan Alquran.
“Kami pun memberikan dukungan terhadap majelis taklim, kelompok selawat, pelatihan muadzin, mubaligh, dan lain sebagainya guna menumbuhkan suasana yang religius di tengah derasnya arus globalisasi era kekinian di Kabupaten Berau,” jelasnya.
“Kami sangat mengharapkan peran dan Dukungan dari para Alim Ulama para Ustaz, tak terkecuali organisasi-organisasi kemasyarakatan, dalam memberikan kontribusi dalam menjaga moralitas dan spiritualitas umat agar tetap sejalan dengan perintah Allah Swt dalam Alquran,” tandasnya.
Sementara itu, Ustaz Dr. H. Muhammad Kasim Saguni, MA, juga menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Agung Baitul Hikmah tersebut adalah yang kelima Kalinya dalam masa beberapa tahun waktu yang lalu, dirinya juga bersyukur dapat bertemu langsung dengan masyarakat atas apa yang ingin di tausiahkan oleh dirinya melalui acara Tabligh Akbar yang bertema Belajar Bahasa Cinta tersebut.
Dalam Tausiyahnya, Kasim Saguni menyinggung soal angka perceraian di Kabupaten Berau yang Tergolong tinggi setiap tahunya, dan menyebutkan bahwa dari perceraian tersebut mengakibatkan banyak para lelaki menjadi duda tua dan muda serta wanita menjadi janda muda dan tua.
“Perceraian bagi orang tua adalah pilihan yang tepat dalam menyelesaikan masalah besar dalam rumah tangga, namun kasihan kepada anak kita karena mereka yang merasakan hingga besarnya mereka nanti,” tegasnya.
“Siapa yang tau nasib anak kita jika melihat atau mengetahui perceraian di kedua orang tua nya itu, mungkin bisa menyebabkan mental atau semacamnya kepada anak akan menurun,” sambungnya.
Dijelaskannya, untuk mengatasi beberapa penyebab dan penyelesaian permasalahan yang dilakukan dengan cara Perceraian adalah, terus melakukan perbaikan diri sendiri kepada Istri maupun Suami, saling bersabar dan memahami apa yang menjadi awal mula masalah dalam keluarga.
Dalam Islam, banyak mengajarkan cara berbudi yang baik kepada istri maupun suami, seperti saling menyayangi dan memahami secara agama maupun fisik seperti merajuk nya dan melakukan cara yang agar antara kedua belah pihak bisa saling memaafkan.
“Dalam agama Islam sendiri, untuk mengatasi hal tersebut sangatlah banyak, namun sedikit dari yang orang ketahui pasti mengambil tindakan dengan melakukan perceraian antara kedua belah pihak,” ucapnya.
“Ambil langkah yang mudah dilakukan ketika memiliki masalah, dengan Istigfar dan menahan diri untuk mengambil tindakan lain, saling memahami dan menyayangi, memanggil istri atau suami dengan cara yang lembut, jangan melibatkan perceraian yang mengakibatkan anak sendiri yang menjadi imbasnya,” tambahnya.
“Pelajari lah Islam, dalami pemahaman yang bisa menguntungkan diri sendiri dan keluarga, selalu ingat kepada Allah SWT dan memperkuat kesabaran jika mengalami masalah, Insya Allah dengan doa dan usaha kita bisa mengurangi perceraian tersebut,” Pungkasnya.
Penulis : Roy
Editor : Tim