BERAUVISION.COM, TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau bersama Forkopimda menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19 yang dipimpin oleh Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Berau M Ramadhan di Ruang Sangalaki Pemkab Berau, Senin (17/11/2020).
Ramadhan menyebut Berau yang sebelumnya berada di zona orange kini dinaikkan statusnya menjadi zona merah akibat kasus Covid-19 yang melonjak.
“Adanya berbagai klaster yang menjadi tren penyebaran Covid-19 di Berau. Kasus terkonfirmasi juga banyak berasal dari pelaku perjalanan,” ungkapnya.
Saat ini, selain pelaku perjalanan, kasus juga didominasi dengan kasus transmisi lokal klaster SIS BMO. Tercatat, pada Senin (16/11/2020), ada lonjakan tambahan 30 kasus dari klaster SIS BMO, sehingga ada 53 kasus.
Saat ini, 23 pasien klaster SIS BMO sedang dirawat di RSUD dr. Abdul Rivai. Sedangkan 30 sisanya di rawat di Poltek Sinarmas Berau Coal.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi menyebut, pihaknya masih melakukan tracking terhadap kontak erat dengan pasien dari Klaster SIS BMO.
“Saat ini asal penularannya belum diketahui. Namun kita tetap lakukan tracking,” ujarnya.
Dirinya menyebut, kurangnya koordinasi dengan SIS BMO membuat penanganan Covid-19 di dalam perusahaan oleh Satgas Covid-19 Kabupaten menjadi terhambat.
“Kita (Satgas Covid) harus menghubungi lebih dulu. Jika tidak, maka tidak ada laporan perkembangan Covid-19 didalam perusahaan,” ujarnya.
Dirinya mengatakan pentingnya koordinasi antar lembaga, instansi maupun perusahaan ataupun masyarakat. Sehingga penanganan Covid-19 bisa segera ditangani.
“Ini sangat penting. Untuk mengurangi laju percepatan Covid-19 perlu adanya kerjasama. Dengan begitu Covid-19 segera pergi dari Berau,” pungkasnya. (Adv)
Penulis : Dewi
Editor : Tim