BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Bupati Berau Sri Juniarsih Mas dan Ketua DPRD Madri Pani pastikan tarif kenaikan PDAM tidak akan menaikkan tarif harga PDAM sampai saat yang tidak ditentukan, Jumat(7/10/2022).
Bupati Berau Sri Juniarsih Mas Mengatakan, informasi kenaikan harga PDAM kami sampaikan bahwa rencana penyesuaian tarif amanah ini merupakan sebuah amanah dari Permendagri Nomor 21 Tahun 2022 tentang perhitungan penetapan tarif air minum yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh SK Gubernur Nomor 500 Tahun 2022 pada tanggal 14 Maret tahun 2022 tentang penetapan tarif batas bawah dan tarif batas atas air minum kabupaten kota di Kalimantan Timur.
Bupati menjelaskan, dalam Permendagri disampaikan jika 3 tahun berturut-turut Perumda Batiwakkal tidak memenuhi PCR maka Gubernur merekomendasikan yang pertama kerjasama, yang kedua bergabung dengan BUMD air limbah lainnya, kemudian yang ketiga menjadi BLUD.
“Kami sampaikan kepada masyarakat melalui penyesuaian atau melalui informasi sosialisasi seperti beberapa waktu yang lalu, ternyata melihat keadaan tersebut yang pertama kami menimbang,pasca pandemi, kenaikan BBM yang mengakibatkan inflasi,” ucapnya.
“Hingga akhirnya saya sebagai Bupati Berau tidak akan menaikkan harga pembayaran PDAM sampai saat yang tidak ditentukan,” ujarnya.
Ketua DPRD Madri Pani, juga mengatakan, Sangat berterima kasih kepada ibu Bupati sebagai KPM dan setelah KPM memerintahkan tidak ada kenaikan.
“Saya meminta juga kepada direktur PDAM jangan berdesak-desakan, karena berdasarkan Kemendagri khusus kenaikan tarif PDAM yang pertama dilakukan harus ada uji publik, kedua harus ada survey artinya survey itu melakukan pemetaan evaluasi kajian mana yang menengah mana yang industri,” tegasnya.
Harus ada sosialisasi dan melibatkan perwakilan pelanggan-pelanggan PDAM, yang jika ada wacana berdasarkan instruksi SK Gubernur itu boleh disatukan jika dalam satu hamparan.
“Saya sangat setuju bahwa kita melihat bagaimana situasi real di lapangan, masyarakat sekarang ekonomi sangat ambruk, begitu meningkat ekonomi masyarakat keatas turun lagi kebijakan kenaikan BBM dan terkadang masyarakat itu menjerit karena semua nya naik dari sembako serta barang-barang yang lainnya,” pungkasnya. (ADV)
Penulis : Roy
Editor : Sofi