BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Gelar Pangan Lokal, yang dilakukan oleh Dinas Pangan dilaksanakan mulai tanggal 15-17 Maret 2023 di Halaman Kantor Dinas Pangan Kabupaten Berau.
Kegiatan ini juga memiliki partisipan yaitu Bulog, Rumah BUMN Berau, Berau Creative, Zenvin, Kelompok Wanita Tani dari berbagai kampung dan kelurahan, Al-Farig Farm, CV. Firza Jaya Farm, dan Pokdarwis Jagungta Puri Samburakat.
Dinyatakan bahwa skor PPH Kabupaten Berau Tahun 2022 adalah 89,5. Yang dimana skor tersebut menunjukkan bahwa kualitas pola konsumsi masyarakat Kabupaten Berau belum dikatakan memenuhi standar beragam, bergizi dan berimbang.
Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah adalah melakukan percepatan penganekaragaman pangan ke arah konsumsi pangan lokal selain beras.
Kepala Bidang Konsumsi dan Keanekaragaman Pangan, Hery Irwan pun berharap bahwa kegiatan ini dapat berdampak pada perekonomian makro atau inflasi.
“Gelar Pangan Lokal yang dirangkai dengan Bazar Pangan Murah, Gerakan Minum Susu dan Makan Telur, Sosialisasi Produk Halal, Pelatihan Olahan Pangan Lokal dan Sehari tanpa Nasi diharapkan akan berdampak pada perekonomian makro atau inflasi,” tuturnya
Adapun maksud dan tujuan dari digelarnya pangan lokal ini salah satunya sebagai upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Berau dengan “Gerakan Makan Telur dan Minum Susu”.
Kegiatan ini diberlakukan penggunaan kupon agar ketertiban masyarakat tetap terjaga karena antusias masyarakat dalam kegiatan ini sangat tinggi.
Ia pun mengatakan untuk kecamatan yang jauh dari dinas pangan akan digelar Gerakan Makan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (GeMa B2SA).
“Kendala kita untuk kecamatan yang jauh adalah di rentang kendali karena jaraknya. Namun, kita coba berupaya di tahun ini. Bukan digelar pangannya tapi melalui gerakan GeMa B2SA, dan fokusnya adalah di area-area stunting,” jelasnya
Kepala Dinas Pangan, Rakhmadi berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Kami berharap kegiatan ini mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mengolah potensi bahan pangan lokal menjadi pangan yang sehat dan aman dengan komposisi gizi yang seimbang, serta diminati oleh masyarakat luas,” tutupnya.(Adv)
Penulis : Tim
Editor : Indra
