BERAUONLINE.COM, TANJUNGREDEB – Sudah 10 bulan lamanya sejak 10 April 2020 lalu, COVID-19 bertahan di Bumi Batiwakkal –sebutan Berau. Sayangnya, penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini turut menimbulkan stigma negatif di masyarakat.
Tim Surveilans Dinas Kesehatan Berau sekaligus Ketua Bidang Penanggulangan NAPZA & Tembakau Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Berau, Tuty Handayani, mengingatkan masyarakat untuk tidak menyudutkan penderita COVID-19. Lebih baik memberikan dukungan kepada pasien, sebab mereka membutuhkannya agar segera sembuh.
“Penderita COVID-19 bukanlah aib. Jangan sampai ada tindakan diskriminatif kepada keluarga, kerabat ataupun tetangga yang terpapar COVID-19. Jangan sampai menyudutkan pasien,” ungkap Tuty.
“Memberikan dukungan kepada mereka dapat mempercepat proses penyembuhan,” tambahnya.
Ia menyebut, penyakit yang disebabkan oleh virus Corona itu bukanlah penyakit yang memalukan. Sehingga ia meminta masyarakat untuk tidak memberi cap jelek kepada penderita COVID-19.
“Mereka butuh dukungan. Bukan hujatan. Mari beri dukungan pada keluarga, kerabat atau tetangga kita yang terpapar COVID-19,” ungkapnya.
Tuty menjelaskan, COVID-19 bisa menyerang siapa saja tanpa melihat batasan usia, profesi atau siapapun yang mengalami kekurangan daya tahan tubuh.
“Penyakit ini bisa menjangkiti siapapun. Apalagi jika tak berhati-hati atau waspada dalam menjaga kesehatan,” tukasnya.
Mengenai banyaknya kasus COVID-19, Dinas Kesehatan Berau mencatat, hingga saat ini ada 21.632 orang yang berhasil di tracing. Tracing merupakan penelusuran kontak terdekat pasien COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi menyebut, anyaknya data tracing itu bukan hanya berasal dari kontak erat dengan pasien COVID-19, namun juga berasal dari laporan masyarakat yang merasa bergejala ke Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 yang tersebar diberbagai tempat.
“Gejalanya ada berbagai macam, mulai dari yang normal, sedang bahkan berat. Seperti sesak napas, tidak bisa mencium bau, dan lain sebagainya,” bebernya.
Sedangkan total kasus positif berjumlah 1650 per 11 Januari 2021. Dengan 394 kasus masih dirawat di RSUD Abdul Rivai, sedangkan 111 pasien lainnya dirawat di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Berau atau isolasi mandiri. Sedangkan kasus kematian ada 20 kasus.
“Ada 1126 pasien yang telah dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi,” ungkapnya.
Ia mengingatkan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Masyarakat juga diimbau untuk sementara ini tidak melakukan kegiatan yang mendatangkan keramaian.
“Jika sama protokol kesehatan masih diabaikan, bagaimana bisa COVID-19 pergi dari daerah kita. Maka dari itu, penting untuk selalu mentaati protokol kesehatan,” pungkasnya.
Penulis : Sofy