BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau kembali mengubah opsi perencanaan mengenai alternatif penyeberangan jelang perbaikan Jembatan Sambaliung. Yang semula berencana menyediakan kapal feri beralih menjadi landing craft tank (LCT)
Asisten 2 Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setkab Berau, Agus Wahyudi mengatakan, kapal feri tidak bisa masuk ke lokasi penyeberangan sebagaimana yang telah dipersiapkan oleh Pemkab Berau. Dimana untuk menuju lokasi tersebut, harus melalui Jembatan Sambaliung.
“Kapal feri tidak bisa lewat bawah Jembatan Sambaliung. Tinggi kapal feri itu kan 15 meter, sedangkan tinggi jembatan itu hanya 7,3 meter,” ucapnya.
Kapal feri tidak bisa melakukan manuver. Oleh karenanya, opsi penggunaan kapal tersebut harus diubah menjadi penggunaan LCT sebagai alternatif penyeberangan.
“Untuk prosedurnya kami minta dispensasi melalui surat yang dikirim ke provinsi supaya dialihkan kembali menjadi LCT dengan alasan kondisi yang darurat,” ucapnya.
“Pemkab Berau tetap mematuhi segala aturan dan jaminan keselamatan selama menggunakan LCT,
Yakni menyediakan pelampung pada kapal tersebut.
Selama perbaikan, jembatan itu akan ditutup total. Untuk alternatifnya, ada 2 LCT yang akan kami persiapkan dengan kapasitas bisa untuk mengangkut kendaraan maupun penumpang.
Begitu juga untuk anggaran, ketimbang kapal feri, penggunaan LCT jauh lebih murah.
Karena untuk mendatangkan kapal feri itu dari Balikpapan. Sedangkan, untuk LCT bisa digunakan dari sini. Walaupun sama-sama membutuhkan bahan bakar.
Terakhir, Agus menjelaskan, selain mempersiapkan kapal LCT, progres lainnya menjelang penutupan Jembatan Sambaliung tengah dipersiapkan pembangunan jetty untuk penyeberangan transportasi.
“Kami berharap persiapan ini segera selesai supaya jembatan itu bisa diperbaiki dalam waktu cepat dan efektif,” pungkasnya. (ADV)
Penulis : Roy
Editor : Indra