BERAUVISION.COM, TANJUNG REDEB – Masyarakat Gunung Tabur berduka. Putri Kesultanan Gunung Tabur Hj Aji Putri Nural tutup usia diumurnya yang ke-110 tahun pada Selasa (10/11/2020) pukul 16.40 wita di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Abdul Rivai Tanjung Redeb karena kondisi kesehatannya menurun.
Putri Nural merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari Sultan Maulana Jalaluddin. Hingga saat ini Putri Nural dikenal sebagai sosok yang ramah dan selalu menerima tamu yang ingin berkunjung ke Kesultanan Gunung Tabur.
Almarhum disemayamkan di tempat Pemakaman Kesultanan Gunung Tabur pada Rabu(11/11/2020) pukul 11.30 wita. Pemakaman tidak hanya dihadiri oleh pihak keluarga, warga Gunung Tabur hingga pejabat pemerintah pun turut hadir memberikan penghormatan terakhir kepada Putri Nural.
Sultan Gunung Tabur H Adji Bachrul Hadie menjelaskan kepada awak media bahwa Hj Aji Putri Nural memang sempat dibawa dan dirawat di RSUD Abdul Rivai Tanjung Redeb dengan kondisi yang telah menurun.
Putri Nural juga sempat memanggil-manggil nama Raden Adji Muhammad Ayub dimasa kritisnya, hingga pukul 16.40 Wita Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya.
“Saya hanya sempat mengatakan kepada Almarhum, Doa akan saja agar Almarhum adiknya Raden Adji Muhammad Ayub diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa,” ucap Adji Bachrul Hadie, dipemakaman Kesultan Gunung Tabur.
“Sebelum Almarhum dilarikan ke Rumah sakit, saya dihubungi Bapak Mardan yang pada saat itu saya sudah berada dirumah, untuk dicarikan ruang inap di Rumah Sakit. Bapak Mardan ini sendiri masih kerabat dekat dengan Almarhum,” tambahnya.
“Almarhum tidak ada mengindap penyakit apapun, mungkin karena penyakit telah usia lanjut saja” ujarnya.
Dijelaskan pula oleh Bachrul Hadie bahwa memang Almarhum belum menikah hingga akhir hayatnya. Karena tradisi dari Keraton yang mengharuskan putri keraton hanya boleh menikah dengan bangsawan berdarah biru, hingga diusia ke 110 tahun Putri Nural belum menikah.
“Pernikahan itu kembali kepada yang maha kuasa termasuk rejeki dan jodoh. Karena sesuai dengan tradisi dan orang tuanya masih terikat dengan adat istiadat dia harus mencari keturunan yang sama dengan darah birunya,” pungkasnya.
Penulis : Lalu Ridwan
Editor : Sofy