BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Pada Senin (28/2/2022) telah diselenggarakan pengaktifan kembali isolasi terpusat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 eks Hotel Cantika Swara Kabupaten Berau.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Asisten Satu Pemerintahan Hendratno, Kepala BPBD, H. Thamrin, Kepala Dinas Kesehatan Iswahyudi, Camat Tanjung Redeb, Anang Ardiansyah, Direktur RSUD Abdul Rivai, Nurmin dan perwakilan dari berbagai lembaga pemerintahan Kabupaten Berau.
Pengaktifan RSD Covid-19 menjadi tempat isolasi terpusat karena menindaklanjuti tingginya kasus terpapar Covid-19 dan masyarakat sebagian besar tidak memiliki tempat isolasi mandiri yang memadai.
Kepala BPBD Thamrin menyampaikan bahwa keberadaan tempat isolasi terpusat ini untuk meringankan derita masyarakat yang terpapar Covid–19 serta tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan isolasi mandiri.
“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa dalam menangani Covid–19 saat ini perlu melalui tahapan isolasi mandiri, kemudian melakukan isolasi terpusat jika tidak bisa melakukan isoman dan jika kondisi nya kian parah maka akan dirawat di rumah sakit. Tahapan-tahapan ini lah yang perlu kita persiapkan agar masalah covid–19 di Kabupaten Berau dapat terkontrol,” ucapnya.
“Sejak 2020 hingga 2022 barangkali kita sudah memasuki gelombang ketiga yang perkembangannya cukup pesat. Awal Desember lalu kita sempat memasuki zona hijau, namun hal itu tidak berangsur lama karena akhir Desember sudah ada yang mulai terpapar dan hingga kurun waktu Februari telah mencapai 1000-an lebih kasus yang terpapar,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Iswahyudi kembali mengingatkan agar tidak meremehkan varian Omicron yang baru muncul. Walaupun efek yang ditimbulkan tidak separah varian sebelumnya, namun penyebaran dari varian ini tergolong sangat cepat.
“Perlu diperhatikan bersama agar kita saling bahu-membahu menjaga prokes dan tidak meremehkan varian baru ini. Jangan karena efek yang ditimbulkan tidak seperti varian sebelumnya semisal Delta kita malah mengabaikan prokes. Varian ini sangat cepat penyebarannya, jadi kita semua harus tetap waspada dan ketat dalam menerapkan prokes yang berlaku,” ujarnya.
“Jika terkena flu dan batuk jangan menganggap diri sendiri tidak apa-apa, langsung menyegerakan isolasi mandiri dan kalau perlu dilakukan tes antigen/PCR, karena gejala dari varian baru ini tergolong ringan,” tambahnya.
Eks Hotel Cantika Swara dijadikan sebagai tempat isolasi terpusat karena beberapa fasilitas yang memadai, baik untuk sarana olahraga, jumlah kamar dan fasilitas pendukung lainnya. Karena sesuai peraturan yang ada berkenaan dengan kondisi pandemic covid-19 di Indonesia, mengisyaratkan pasien yang terpapar yang dirawat di rumah sakit untuk yang memiliki gejala sedang hingga berat. Sedangkan gejala ringan diinstruksikan untuk isolasi mandiri atau isolasi terpusat.
Penulis : Ingka
Editor : Indra