BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Bupati Berau Sri Juniarsih Mas hadiri Workshop Pengakhiran Program Forclime (FC) di Bapelitbang pada, Senin (7/11/2022).
Bupati Berau Sri Juniarsih Mas mengungkapkan, dampak perubahan iklim saat ini sangat nyata dirasakan oleh seluruh umat manusia seperti emisi gas rumah kaca, kepunahan spesies dan habitat, serta hilangnya keanekaragaman hayati.
“Hal ini dapat menjadi ancaman yang besar bagi kesejahteraan dan pembangunan,” ucapnya.
Sri juga menuturkan, Pemkab Berau telah aktif dalam program perubahan iklim di tingkat regional, nasional dan internasional sejak tahun 2010 dengan peluncuran Program Karbon Hutan Berau (PKHB) sebagai Demonstration Activity (DA) REDD+.
Lanjut Sri menjelaskan, dengan adanya perubahan peraturan di mana Pemerintah Kabupaten tidak memiliki kewenangan mengelola kawasan hutan secara langsung.
Program Forclime FC telah sejalan dengan Visi Pembangunan Kabupaten Berau sebagaimana dalam RPJMD Kab. Berau tahun 2021-2026.
“Mewujudkan berau maju dan sejahtera dengan sumber daya manusia yang handal untuk Transformasi ekonomi dalam pengelolaan Sumber Daya Alam secara berkelanjutan,” tuturnya.
Selain visi dan misi Pemkab, ada 3 program dari 18 program unggulan kabupaten Berau tersebut yaitu,
Pemberian bantuan stimulan (sapronak, saprodi, alsintan) serta mewujudkan sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan yang maju berbasis teknologi. Pengembangan sarana dan prasarana destinasi pariwisata dan menyediakan fasilitas pembinaan, pelatihan secara kredit lunak kepada UMKM.
“Mengingat program ini akan segera berakhir tentu saja harus dipastikan kegiatan-kegiatan yang telah berjalan dengan baik agar dapat terus berlanjut dan mendukung melestarikan sumber daya alam serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (ADV)
Penulis : Roy
Editor : Sofi