BERAUVISION.COM, TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau menggelar apel konsolidasi dalam rangka kesiapsiagaan dan antisipasi bencana alam tahun 2020 di halaman Kantor Bupati Berau, Jalan APT Pranoto, Tanjung Redeb. Kegiatan yang dipimpin Pejabat Sementara (Pjs) M Ramadhan dihadiri oleh Sekda Berau, M Gazali, Ketua DPRD Berau, Madri Pani, sejumlah pejabat Pemkab Berau, Forkopimda serta tamu undangan lainnya.
Sementara itu peserta upacara diantaranya TNI/Polri, Satpol PP, BPBD, Kesbanglimnas dan PMI.
Apel ini merupakan langkah tepat dan strategis dalam rangka menyiapkan kesiapsiagaan petugas dan masyarakat dalam menghadapi kerawanan bencana yang mungkin dapat terjadi di Bumi Batiwakkal.
Dikesempatan itu, Pjs Bupati Berau, Muhammad Ramadhan mengatakan, bahwa apel ini juga untuk meningkatkan sarana dan prasana, seperti logistik dan sumber dana dari berbagai sumber, untuk menguji kemampuan, keterampilan dalam mobilisasi pengoperasian sarana dan prasarana dalam penanggulangan bencana alam.
“Kemudian apel ini juga sebagai bentuk konsolidasi untuk membangun sinergitas dan satuan gabungan penanggulangan bencana Kabupaten Berau, yang memiliki kemampuan dan kecepatan bertidak, mengatasi setiap terjadinya bencana alam maupun bencana sosial,” ungkapnya, Kamis (12/11/2020).
Untuk itu, sambung Ramadhan, partisipasi stakeholder dan masyarakat guna menjaga Bumi Batiwakkal dari segala bentuk ancaman bencana sangat dibutuhkan.
Oleh sebab itu, kata Ramadhan, melalui apel ini diharapkan satuan pasukan penanggulangan bencana alam, yang terdiri dari TNI/Polri, pemerintah serta roganisasi peduli bencana alam mampu bergerak cepat, tepat dan efisien, baik saat siap siaga maupun tanggap darurat.
Sejalan dengan itu, sebagaimana informasi yang disampaikan BMKG, bahwa beberapa negara di belahan dunia termasuk Indonesia akan merasakan dampak fenomena La Nina yang berpotensi timbulkan bencana hidrometeorologi pada awal November sampai dengan tahun 2021 mendatang.
“Fenomena La Nina ini dipastikan dapat menimbulkan bencana banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung, gelombang tinggi, cuaca ekstrim dan lain sebagainya yang menuntut semua masyarakat harus dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi fenomena itu,” ujarnya.
Mencermati ancaman itu, pemda, TNI dan Polri serta seluruh pihak terkait dituntut selalu tanggap dan bersinergi untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta merumuskan langkah-langkah proaktif terhadap berbagai kemungkinan terjadinya bencana serta dampak yang ditimbulkannya dari bencana dimaksud.
“Karena itu apel ini selanjutnya harus ditindaklanjuti dengan aksi aksi nyata berupa melaksanakan kegiatan mitigasi dan kesiapsiagaan,” pungkasnya. (Adv)
Penulis : Dewi
Editor : Sofy