BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemerdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Rabiatul Islamiah, menjelaskan pravelensi angka stunting meningkat akibat kurangnya kunjungan balita ke Pos Layanan Terpadu (Posyandu)
Hal tersebut di sampaikan Rabiatul saat di jumpai dalam rangka acara pembukaanacara Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Bangga Kencana serta Gebyar apresiasi Program bangga kencana Pada Kamis (24/10/2024)
Ia menjelaskan dengan jumlah kunjungan anak-anak ke Posyandu masih rendah, dari 23.071 bayi dan baru tercatat yang berkunjung sekitar 11.000. Artinya baru sekitar 53,58 persen yang melakukan kunjungan pemeriksaan ke Posyandu.
“Posyandu itu gratis, tinggal bagaimana penyampaian informasi sampai ke orang tua kemudian melakukan kunjungan pemeriksaan,” ucapnya
Rabiatul juga menjelaskan dilapangan masih menjumpai permasalah terkait data penduduk atau bayi yang tidak menetap. Biasanya dalam satu kampung tercatat ada 500 bayi tahun depan tinggal 200, sisahnya pindah dan banyak menetap di dalam perkebunan yang minim informasi terjadi layanan kesehatan bayi.
“Ini juga berpengaruh jumlah penduduk yang tidak menetap,” bebernya
Pemerintah dalam hal ini sinegritas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baik itu DPPKBP3A, DPMk, Dinas Kesehatan, Dinas perikanan dan Dinas pangan terus meningkatkan program inovatif sebagai upaya menurunkan pravalensi stunting di Kabupaten Berau.
“Tahun ini kita target 14 persen, sesuai dengan target nasional, kami sudah mengupayakan semaksimal mungkin, harapnya kedepan bisa turun lebih jauh.”pungkasnya
Penulis : Arham