BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB – Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Plt Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setkab Berau, Mustakim Suharjana, mengungkapkan bahwa Kalimantan Timur (Kaltim) masih belum mencapai swasembada beras.
“Saat ini, 50% kebutuhan beras Kaltim dipasok dari Jawa dan 13,2% dari Sulawesi. Ditambah lagi, musim penghujan yang mundurkan panen dan menghambat pengolahan padi, membuat puncak panen baru akan terjadi di bulan April,” jelas Mustakim.
Meskipun demikian, Mustakim menghimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap berbelanja dengan bijak.
“Stok beras di Berau aman, namun pola belanjanya perlu diubah. Jangan sampai panic buying terjadi,” imbaunya.
Mustakim juga menyoroti kebiasaan masyarakat Berau yang tidak menawar harga barang.
“Kebiasaan ini membuat harga di Berau lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Oleh karena itu, mari kita ubah kebiasaan ini agar harga barang bisa lebih stabil,” ajaknya.
Rakor ini dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri via Zoom Meeting Kemendagri dan diikuti oleh Pemkab Berau di Ruang Teleconference Diskominfo pada Senin (1/4/2024) pagi. Rakor ini juga dirangkaikan dengan Apel Siaga Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Jelang Idul Fitri bersama Badan Pangan Nasional. (Adv)
Penulis : Jhesvin