BERAUONLINE.COM, TANJUNG REDEB — Ketua DPRD Kabupaten Berau, Madri Pani, menyoroti keseriusan PLN dalam mewujudkan program listrik masuk desa. Hal ini disampaikannya dalam musrenbang kecamatan Gunung Tabur.
Madri Pani mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil survei di lapangan, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan akses listrik. Bahkan, di beberapa daerah, masyarakat harus mengeluarkan biaya swadaya untuk pemasangan tiang listrik.
“Masyarakat sudah ditarik retribusi listrik sebesar Rp500 rupiah, tapi masih banyak yang belum menikmati listrik. Bahkan ada program PLN yang menyatakan tidak ada lagi kampung yang tidak teraliri listrik,” kata Madri Pani.
Ia juga menyoroti kondisi penerangan jalan di beberapa ruas jalan, seperti dari arah PLN menuju kantor bupati yang masih minim penerangan.
“Ini harus dievaluasi karena kita punya Perda No. 6 Tahun 2018 dan Peraturan Menteri No. 27 Tahun 2018 yang mengatur tentang penyediaan listrik,” tegas Madri Pani.
Ia juga mencontohkan kasus di Semurut, di mana masyarakat sudah mengajukan permohonan pemasangan jaringan listrik sejak 4 bulan lalu, namun proposalnya hilang.
“Saya minta PLN serius dalam menangani masalah ini. Jangan sampai main-main dengan masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam bentuk retribusi listrik sudah cukup besar,” tegas Madri Pani.
Penulis : Jhesvin